Kegiatan upacara yang diikuti oleh Prajurit TNI
dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 406/Candra Kusuma, Purbalingga, Jawa
Tengah, yang tengah melaksanakan tugas di perbatasan RI-PNG
bersama masyarakat, karena kondisi nyata di wilayah
penugasan Prajurit TNI, hampir di seluruh sekolah-sekolah baik itu SD, SMP dan
SMA/SMK tidak pernah melaksanakan upacara bendera.
“Bila masyarakat mempunyai jiwa nasionalisme yang
tinggi, maka ancaman-ancaman yang mengganggu bangsa tidak akan mudah untuk
masuk, seperti halnya ancaman pengaruh terorisme dan ancaman yang menggangu
stabilitas nasional serta ancaman lainnya yang melunturkan rasa cinta dan
bangga terhadap tanah air,” ujar
Letkol Inf Aswin Kartawijaya.
Lebih lanjut disampaikan Letkol Inf Aswin
Kartawijaya, bahwa sejarah membuktikan bahwa Indonesia berhasil melawan penjajah Belanda
dan Jepang sehingga bisa merdeka, karena seluruh rakyat Indonesia memiliki rasa cinta terhadap tanah
air Indonesia serta mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi, sehingga rela berjuang
bahkan mati untuk bangsa Indonesia. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang
ini sebagian besar rakyat Indonesia sudah mulai luntur rasa cinta dan bangga
terhadap bangsanya sendiri bahkan terkesan apatis.
Sementara itu, didalam penyelenggaraan pertahanan negara terdapat
tiga komponen yang harus bekerja saling mendukung yaitu komponen utama,
komponen cadangan dan komponen pendukung. Keikutsertaan warga negara sebagai
komponen cadangan sistem pertahanan sangat diperlukan guna mendukung
pelaksanaan pertahanan negara. “Dukungan komponen cadangan akan kuat bilamana
unsur-unsur didalamnya memiliki rasa cinta, bangga dan rela berkorban bagi
negaranya dalam hal ini adalah NKRI,”
kata Letkol Inf Aswin Kartawijaya.
0 komentar: