Paulus Sumino, Anggota DPD RI dari Provinsi Papua : Kesejahteraan Merupakan Sebuah Proses

Majalah Citra Bangsa - Kesejahteraan merupakan sebuah proses perubahan perilaku ekonomi dengan memberdayakan dan membangun perilaku atau pemikiran seseorang agar bisa hidup lebih baik. Hal itu dapat diperoleh ketika seseorang mempunyai sumber pendapatan yang baik sehingga bisa membiayai kebutuhan hidupnya. "Bukan dengan memberikan segalanya.  Dan itu membutuhkan sebuah proses perubahan perilaku," ungkap Drs. Paulus Yohanes Sumino, MM., anggota DPD RI dari Papua saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu yang lalu.


Sumber pendapatan yang dimaksud, lanjut Paulus, diperoleh ketika orang mendapatkan lapangan kerja, seperti menjadi tentara, pegawai negeri, wirausaha, pertani atau lainnya. Misalnya, petani ingin meningkatkan kesejahteraannya dengan meningkatkan penghasilannya, selain untuk membiayai kebutuhan hidupnya, juga untuk menyisihkan (menabung) untuk masa depannya. "Inilah perubahan perilaku di sektor ekonomi," tambah Paulus.

Jika kesejahteraan yang dimaksud dianggap sebagai sebuah perubahan untuk lebih memberdayakan masyarakat, baik diri sendiri atau keluarga, maka menjadi kebijakan (tugas) pemerintah untuk menciptakan atau membuka lapangan pekerjaan.

"Pemerintah harus memikirkan bagaimana rakyatnya bisa memiliki lapangan kerja. Hal itu dapat dilakukan dengan dibuka perkebunan, pertanian atau diberdayakan para nelayan. Inilah yang saya maksud sebuah proses tadi," lanjutnya.

Di wilayah Papua tidak ada orang yang miskin yang tidak punya apa-apa jika dalam pengertian umum di daerah yang dekat dengan ibukota pemerintahan (Jawa), bukan dalam pengertian menurut ukuran kemajuan seperti saat ini. "Untuk maju dan sejahtera dalam ukuran saat ini, maka paradigma masyarakat di sana harus dirubah dahulu. Harus ada keinginan yang kuat. Ini juga membutuhkan sebuah proses," tegasnya.

Penilaian tersebut, menurut Paulus Sumino, masyarakat di sana harus mempunyai paradigma untuk membangun kesejahteraan dan memandang ke masa depan. Dengan demikian, maka yang pertama dibangun adalah sumberdaya manusianya agar mempunyai pandangan yang tepat terhadap masa depan. "Kedua, membangun membangun lapangan kerja. Dengan etos kerjanya, seseorang bisa bekerja dengan mengolah sumber daya alamnya atau menangkap peluang-peluang usaha yang ada untuk bisa mempunyai pendapatan dalam pertumbuhan sekarang ini," lanjutnya.

Sekarang dengan adanya daerah-daerah pemekaran, fakta memang juga menunjukkan bahwa daerah-daerah tersebut memberikan peluang-peluang yang baru. Akan terjadi mobilitas barang dan orang yang baru, baik di sektor jasa maupun sektor produksi. Maka, saat ini masyarakat perlu dibantu agar bisa berdaya untuk menangkap peluang yang ada tersebut dengan merubah perilaku masyarakat dalam mencapai kesejahteraannya.

"Peluang yang saya maksud bisa menjadi pedagang, petani, supir, usaha jual beli mobil, usaha jasa transportasi, tukang cukur atau wartawan. Dan ketika mereka mendapatkan tempat lebih baik, maka penghidupannya juga bagus dan sejahtera," paparnya.

Untuk itu, pemerintah harus membantu masyarakat dalam meningkatkan pendidikan dan keterampilannya. Pemerintah juga harus membantu dalam segi permodalan untuk masyarakat agar dapat menangkap peluang yang ada. "Jika tidak. mereka hanya akan menjadi penonton saja. Walaupun hanya berjualan di pasar, itu juga merupakan sebuah proses pembelajaran. Dan saya juga mengajarkan anak untuk membuka kios atau sekedar berjualan bahan bakar," jelas Senator dari Papua. 

Selain itu, pemerintah juga harus memperhatikan juga infrastruktur penghubung antar daerah atau perkampungan untuk masyarakat yang tinggal di pedalaman, seperti jalan atau jembatan. "Medan perjalanan darat di sana (pedalaman) masih sangat berat sehingga hanya dapat dijangkau dengan pesawat terbang yang biaya transportasinya lebih mahal. Hal itu menyebabkan harga peralatan dan kebutuhanpun menjadi mahal," tandasnya.

Author

Ditulis oleh (Written by) Admin

0 komentar: