Menurut Menteri LHK Siti Nurbaya lahan
kritis Indonesia seluas 24,3 juta hektar diantaranya seluas kurang lebih 1 juta
hektar berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan
wilayah Timor Leste, karena sifat daerah aliran sungai yang di lintas
administrasi kabupaten/kota, provinsi bahkan lintas negara, maka diperlukan
upaya rehabilitasi secara bersama-sama untuk menangani lahan kritis yang
merupakan bagian penting dari perbaikan lingkungan. Sebanyak 50.000 batang
pohon telah disiapkan oleh TNI AD melalui Paguyuban Budiasi dengan jenis pohon sengon,
trembesi, ketapang, sirsak, nangka, mahoni dan cendana. Hal ini merupakan
program yang telah dicanangkan sebelumnya yaitu Hijau Untuk Timor Leste (Green For Timor Leste).
“Penyerahan bibit ini
diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan penanaman dan pemeliharaan, sehingga pohon
yang ditanam dapat tumbuh dengan baik guna perbaikan lingkungan dan dapat menanggulangi
lahan kritis sekaligus berfungsi sebagai penyerap emisi karbon” kata Menteri
LHK RI.
Lebih lanjut Siti Nurbaya menyatakan bahwa,
Indonesia telah menetapkan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) setiap tanggal
28 November dan Bulan Menanam Nasional (BMN) di bulan Desember. Adapun realisasi
penanaman pohon di tahun 2010 sebanyak 1,1 milyar pohon, tahun 2011 sebanyak
1,3 milyar pohon, tahun 2012 sebanyak 1,5 milyar pohon, tahun 2013 sebanyak 1,6
milyar pohon dan tahun 2014 sebanyak 1,4 milyar pohon atau secara total setara
dengan 7,3 juta hektar.
“Pemerintah Timor Leste dapat mereplikasi
dan mengembangkan persemaian serta penanaman pohon di wilayah lain. Untuk itu,
Pemerintah Republik Indonesia siap membantu peningkatan kapasitas masyarakat
dalam bidang rehabilitasi hutan dan lahan”, tegas Menteri LHK RI.
Acara diakhiri dengan pemberian cindera
mata kepada Ibu Menteri LHK Dr. Ir., Siti Nurbaya, M.Sc., Danjen Kopassus
Mayjen TNI Doni Monardo dan Dirjen PDASHL Dr. Ir. Hilman Nugroho, MP. serta
dilanjutkan peninjauan pembibitan.
0 komentar: