Danjen Akademi
TNI Mayjen TNI Harry
Purdianto, S.I.P., M.Sc., juga menyampaikan
bahwa, upacara
Praspa TNI dan
Pelantikan Perwira Polri tahun 2015 masing-masing Akademi Angkatan dan Akademi Kepolisian telah meluluskan Perwira Remaja (Paja,) dengan rincian : Akmil 215, AAL 100, AAU 89 dan Akpol 389 Perwira. “Selain memperoleh pangkat Letnan Dua (Letda) dan Inspektur Polisi Dua (Ipda) mereka juga mendapat gelar S.T. Han (Sarjana Terapan Pertahanan) dan S.T.K (Sarjana Terapan Kepolisian), sedangkan lama pendidikan yang mereka
tempuh yaitu 4 (empat) tahun”, katanya.
Sementara itu, lulusan terbaik yang
memperoleh anugerah Adhi Makayasa adalah sebagai
berikut : dari
Akmil Letda Inf Angger Panduyudha (putra pasangan Iswandi dan Dwi Supriyanti asal Gunungkidul), AAL Letda Laut (P) Adyksa Yudistira (putra pasangan Drs. H. Utomo Sidi H. dan Dra. Hj. Sri Suparmi asal Karanganyar), AAU Letda Tek Dito Sigit Kuncoro (putra pasangan Setyo Wibowo, S.E. dan R.R. Kp. Rahayu N. asal Purworejo), dan Akpol Ipda Fauzi Pratama (putra pasangan Iwan T. Jumhawan dan Meity Damayanti asal Subang).
“Anugerah Adhi Makayasa adalah penghargaan
tahunan kepada lulusan terbaik dari setiap Akademi TNI dan Polri. Penerima penghargaan ini adalah mereka yang secara seimbang mampu menunjukkan
prestasi terbaik di tiga aspek yakni Akademis, Kesamaptaan Jasmani, dan Kepribadian atau Mental”, ujar Mayjen
TNI Harry Purdianto.
Lebih lanjut Mayjen
TNI Harry Purdianto mengatakan bahwa,
Presiden RI
Ir. Joko Widodo direncanakan akan bertindak selaku Inspektur Upacara, sedangkan Komandan Upacara adalah Kombes Pol Iswyoto Agoeng, Msi., lulusan Akpol 1988 B, yang sehari-hari menjabat Kepala Korps Pembinaan Taruna dan Siswa Akpol. Sementara itu, sebagai cadangan Komandan Upacara adalah
Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa, lulusan Akmil 1990, yang sehari-hari menjabat Komandan Resimen Taruna Akmil. Pada kesempatan tersebut Danjen Akademi TNI juga berharap media dapat mensosialisasikan dan mempublikasikan kepada
masyarakat luas, sehingga kegiatan penting ini dapat diakses publik dengan
sebaik-baiknya.
Sebelum menggelar
Jumpa Pers, di
tempat yang sama Danjen Akademi TNI memberikan pembekalan kepada Calon
Perwira Remaja (Capaja) lulusan Akmil, AAL, AAU dan Akpol, yang akan diambil sumpah dan dilantik
menjadi Perwira TNI pada tanggal 30 Juli 2015, bahwa salah
satu inti pembekalan di akhir pendidikan Capaja TNI sebelum Praspa mengandung
makna dan nilai yang sangat penting, sebagai modal dalam mengawali karier
sebagai Perwira Remaja TNI, dengan harapan para perwira remaja dapat memperoleh
bekal yang berharga dalam mengawali pengabdian kepada bangsa dan negara melalui
TNI
dan Polri.
Sementara itu, Kepala Pusat Pembinaan
Mental (Kapusbintal) TNI Laksma TNI Ir. Daradjat Hidajat, M.AP. dalam pembekalannya
yang mengambil materi
“Prajurit
TNI dan Polri yang Bermental Tangguh Dalam Mengabdi kepada Bangsa dan Negara”
mengatakan
bahwa, pembinaan
mental merupakan bagian integral dari pembinaan prajurit TNI dan Polri dengan sasaran sumber daya
manusia. Manusia terdiri dari tiga unsur
pokok yaitu mental, intelektual
dan fisik/jasmani, ketiga
unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang menentukan kualitas manusia. Mental
merupakan unsur yang sangat menentukan, karena merupakan motor penggerak,
pendorong dan pengendali perilaku manusia. Dalam upaya pengembangan kualitas
insan prajurit TNI dan Polri dimana dalam hal ini termasuk pengembangan
kualitas perwira sebagai calon pemimpin, ketiga unsur tersebut harus dibina
secara serasi, selaras dan seimbang, yaitu fisik yang kuat, pikiran yang cerdas
dan mental yang tangguh.
Kapusbintal TNI juga mengingatkan
seluruh Capaja TNI-Polri, untuk disadari bahwa kemampuan memimpin
sangat tergantung pada kualitas jiwa dan sifat seseorang. Seorang pemimpin akan
dapat menjalankan kepemimpinannya tergantung kepada kemauan dan usaha dalam
mengembangkan kreatifitas, inovasi serta kepekaan terhadap situasi dan kondisi yang berkembang.
Lebih lanjut
Kapusbintal TNI mengatakan, bahwa seorang pemimpin di lingkungan TNI dan Polri memiliki peran
yang sangat penting bagi satuan yang dipimpinnya, karena pemimpin merupakan
teladan yang jadi panutan anggotanya. Disamping itu, kondisi satuan sangat
dipengaruhi oleh bagaimana pemimpin satuan menjalankan tugasnya. “Apabila
pemimpin satuan dapat menjalankan kepemimpinannya dengan baik, maka satuan yang
dipimpinnya akan dapat melaksanakan tugas pokoknya dengan baik. Sebaliknya bila
kepemimpinannya buruk, maka satuannya bisa menjadi buruk, sehingga tidak dapat
melaksanakan tugas pokoknya dengan baik”, tandasnya.
0 komentar: