“Latgabma Malindo Darsasa merupakan momen yang sangat
penting untuk dipahami oleh peserta latihan sebagai proses pembelajaran
yang sangat berharga, untuk mengatasi setiap
permasalahan yang dihadapi dalam penugasan penanggulangan bila
terjadi bencana alam di masa yang akan datang, sekalipun sesungguhnya kita
tidak berharap terjadi bencana alam,” tambah Panglima TNI.
Seperti
yang sudah disampaikan Panglima TNI saat pembukaan latihan bahwa, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Tentera Malaysia (ATM) dituntut memiliki cepat tanggap, dan kesiapan
bergerak dalam membantu para korban bencana kapanpun dimanapun bencana itu
terjadi.
Sejalan dengan perkembangan
lingkungan srategis serta potensi ancaman bencana dewasa ini, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan
bahwasanya pelaksanaan Latgabma Malindo Darsasa tahun ini merupakan salah satu upaya dan
jawaban untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat kemampuan dan batas
kemampuan kedua Angkatan Bersenjata bila dihadapkan dengan potensi
ancaman bencana alam yang ada di kedua negara. “Diperlukan koordinasi yang maksimal secara
terus menerus di antara kedua Angkatan Bersenjata,” ucapnya.
“Saya berharap dengan
dilaksanakannya latihan bersama kedua Angkatan Bersenjata dapat menambah
pengetahuan, pengalaman, ketrampilan, dan juga persahabatan kedua bangsa serta
dapat mengenal lebih dekat sejarah, budaya, kondisi alam, bahkan
potensi-potensi bencana di kedua negara secara langsung,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Sebelum
upacara penutupan dimulai, Kepala Staf
Markas Angkatan Tentera Malaysia Leftenan Jeneral Dato’ Sri HJ Sabri bin Adam Tentara Udara Diraja Malaysia (TUDM) mewakili Panglima
Angkatan Tentera Malaysia Sri
Dato’ Sri (Dr) HJ. Zulkifli Bin Mohd Zin, dalam
amanat tertulisnya mengatakan, para peserta Latgabma Malindo
begitu komitmen melaksanakan latihan dan keinginan untuk mencapai dalam
meningkatkan kemampuan pelaksanaan operasi bersama, disamping itu juga dapat berinteraksi dan mengeratkan
lagi hubungan serta jalinan kerja sama, selain itu juga dapat mencapai objektif pelaksanaan Latgabma Malindo
Darsasa-9 AB/2016.
“Saya benar-benar
mengharapkan ATM dapat menyediakan layanan dan kerja sama yang terbaik kepada
rekan-rekan dari TNI dan juga Polisi
Diraja Malaysia (PDRM) sepanjang kegiatan ini dilangsungkan, dimana pula kalau ada kekurangan dari pada pihak kami, mohon dimaafkan,” pungkasnya.
Setelah
upacara penutupan selesai, dilanjutkan
upacara membuka Toha (Arm Band) oleh Kasum TNI dan Ketua Staf Markas ATM kepada
Direktur Latihan Brigadier Jeneral Zainal Abidin bin M. Said dan Wakil Direktur
Latihan Brigjen TNI Agus Suhardi dan dilanjutkan
meresmikan Menara Tinjau yang dibangun
langsung oleh TNI dan ATM, dimana bahan
materialnya terbuat dari kayu jati yang dibawa
langsung dari Indonesia serta sebelumnya juga para tamu dan masyarakat
disuguhkan demonstrasi yang di tampilkan oleh kehebatan TNI dan ATM mengenai
penyelamatan masyarakat yang terkena bencana alam.
Turut hadir
dalam acara penutupan. Dari Indonesia
: Asops Panglima TNI Mayjen TNI Agung Risdhianto, M.B.A, Kasdivif-1/Kostrad
sebagai Deputy Exercise Director Brigjen TNI Agus
Suhardi, Paban VII/Latma Sops TNI Kolonel Inf Edison Simanjuntak, S.I.P,
Kabagjar Progkerma Sops Mabes Polri Kombes Dedi Setia Budi, para Perwira Mabes TNI dan Angkatan,
Athan RI di Malaysia Kolonel Arm Iwan Bambang Setiawan, S.Ip, Asisten Athan RI
di Malaysia Mayor Sandy M. Prakasa, S.Ikom. Dari
Malaysia : Panglima Tentera Darat YM Jeneral Tan Sri Raja Mohamed
Affandi bin Raja Mohamed Noor, Panglima Angkatan Bersama Leftenan Jeneral Dato’
Shahrani bin Mohd Sani, Commisioner Polis Dato’ Sri Muhammad Sabtu bin Osman
serta seluruh Perwira ATM.
0 komentar: